INTERNALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DENGAN NAC

Sejak awal menjadi Polisi memang saya punya keinginan untuk melakukan perubahan walaupun dari hal yang paling kecil dan dimulai dari diri sendiri sehingga sering dianggap sebagai Polisi  aneh. Dicemooh, diremehkan dan dipinggirkan itu sudah biasa bahkan sampai difitnah sampai dengan dicopot dari jabatan dan diperiksa itu sudah biasa. Itulah yang menjadikan saya semakin yakin bahwa Polri harus berubah. Program Reformasi Birokrasi Polri merupakan jalan keluar menuju perubahan struktural, instrumental dan kultural Polri. Alhamdulillah saya bersyukur bisa ikut andil memasukkan program pelatihan perubahan mindset dengan NAC Polri yang telah kami kemas bersama Tim Kreatif Polri sejak 2004 saat saya dipercaya sebagai KA SPN Mojokerto Polda Jatim dilanjutkan di Polda Kalbar, Setukpa Polri dan Akpol hingga TOT dan memasukkan dalam setiap jenjang kurikulum pendidikan Polri.
Saat dipercaya sebagai Kapolda NTB kami berusaha untuk membuat model perubahan di Polda dimulai dari menyentuh seluruh pejabat utama Polda dan Polres, peningkatan kualitas dan kuantitas Trainer NAC dilanjutkan memberikan sentuhan kepada tokoh-tokoh birokrasi, akademisi dan masyarakat. Alhamdulillah mulai dari Pengadilan Tinggi Mataram, beberapa Kabupaten/ Kota, beberapa Perguruan Tinggi, sekolah-sekolah, MUI dan komunitas masyarakat lainnya telah dilakukan sentuhan perubahan dengan gerakan "Wisata Nurani dengan NAC Polri"
Berhasil menggulirkan perubahan ditubuh Polri dengan mengingat waktu pengabdian semakin terbatas walau saat itu menjabat sebagai Kapolda kami punya keinginan untuk berbagi kepada calon-calon Pimpinan Nasional di Lemhanas. Keinginan itu kami sampaikan kepada Pimpinan Polri dan Pimpinan Lemhanas RI. Alhamdulillah mendapat persetujuan namun kami harus membantu menyelesaikan program pelatihan revolusi mental Polri di Lemdikpol dengan pola NAC karena kami sebagai narasumber. Sukses menyelesaikan program pelatihan revolusi mental Polri walaupun waktu tinggal terbatas kami diijinkan bertugas di Lemhanas RI sebagai  Dir Translai Universal Detaplai Lemhanas RI.
Dengan dukungan para Pimpinan Lemhanas RI "Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan dengan NAC" telah masuk dalam kurikulum pendidikan dan sangat dirasakan manfaatnya oleh para peserta. Harapan selanjutnya NAC bisa menyentuh seluruh institusi dan tokoh-tokoh masyarakat sampai dengan terjadinya gerakan nasional perubahan mindset menuju NKRI yang kuat dan bermartabat. Amin.
Bersama Agen-agen Perubahan Memperjuangkan Gerakan Nasional Perubahan Mindset Menuju NKRI yang Kuat dan Bermartabat

Polda NTB - Profesional, Penggerak Revolusi Mental

Polri Profesional, itulah yang didambakan setiap masyarakat. Rabu 13 Mei 2015, Ditlantas Polda NTB mengadakan kegiatan Wisata Nurani di Hotel Lombok Plaza, Mataram. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 200 peserta terdiri dari anggota Lantas Polda NTB dan Polres Jajaran, TNI, Perwakilan dari Universitas di Mataram dan masyarakat dengan narasumber Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Srijono, M.Si. beserta tim NAC Polri Polda NTB.


Dengan Wisata Nurani ini, Polda NTB mengajak kepada masyarakat agar bisa berkontribusi untuk memajukan daerah NTB ini dengan pendidikan karakter yang diharapkan dapat menjadi gerakan nasional untuk mendukung program pemerintah yaitu Revolusi Mental. Pendidikan karakter tersebut dinilai sangat penting, karena sudah lebih dari satu dasawarsa ini dirasakan pendidik kurang memperhatikan pentingnya pendidikan karakter.

Dengan NAC Polri, masyarakat diajak berwisata nurani untuk merefleksikan ironi yang terjadi di negeri ini, memanfaatkan potensi yang ada di daerah, meninggalkan hal-hal yang negatif dan merubahnya dengan hal yang positif guna kemajuan daerah NTB yang kita cintai ini. Perubahan itu dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal yang paling kecil dan perubahan dimulai sekarang juga.

Wisata Nurani - PT. ITDC, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Kegiatan Neuro Associative Conditioning di NTB terus di gulirkan, seiring dengan tekad Kapolda NTB Brigjen. Pol. Drs. Srijono, Msi untuk menjadikan NTB sebagai role model perubahan mindset masyarakat untuk merubah karakter masyarakat NTB menjadi lebih baik. Kali ini Kapolda NTB memberikan Wisata Nurani melalui metode NAC di Hotel Tastura, Kuta, Lombok Tengah. Wisata Nurani yang diselenggarakan oleh PT. ITDC (Indonesia Tourism Development Centre) ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari pimpinan dan direksi PT ITDC, pemerintahan dalam hal ini diwakili dari dinas pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, tokoh masyarakat sekitar kawasan PT. ITDC, tokoh agama, tokoh pemuda dan segenap unsur masyarakat yang berkompeten dalam mensukseskan pembangunan kawasan wisata di Kabupaten Lombok Tengah. Dalam ilustrasi nya sebelum memberikan materi wisata nurani Kapolda NTB mengajak peserta wisata nurani untuk dapat mendukung dan mensukseskan pembangunan kawasan mandalika resort yang di prakarsai oleh PT. ITDC. Seperti kita ketahui ground breaking pembangunan kawasan wisata mandalika resort sudah dilaksanakan di tahun 2013 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun sampai saat ini pembangunan kawasan wisata tersebut belum bisa dilaksanakan karena ada beberapa permasalahan terkait dengan klaim sebagian masyarakat atas tanah yang ada di dalam kawasan PT. ITDC serta adanya beberapa masyarakat yang pro dan kontra terhadap rencana pembangunan kawasan wisata mandalika resort. Dengan kegiatan wisata nurani ini diharapakan semua pihak dapat mendukung program pemerintah dalam pembagunan kawasan wisata mandalika resort. Perubahan karakter masyarakat yang masih keras menentang keberadaan kawasan wisata diharapkan dapat mencair/melunak dengan diberikannya wisata nurani oleh Kapolda NTB. Di harapkan dengan dibangunnya kawasan wisata ini kelak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan serta dapat menyerap tenaga kerja yang banyak, disamping itu juga dapat berkontribusi terhadap naiknya IPM NTB yang pada tahun 2014 lalu menduduki posisi nomer 33 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia. Karakter masyarakat Lombok khususnya lombok tengah bagian selatan (sekitar kawasan mandalika resort) dulunya terkenal masyarakat yang mudah tersulut emosinya tapi beberapa tahun terakhir situasi keamanan di wilayah lombok tengah bagian selatan cukup kondusif. Perkelahian antar kampung yang dulu kerap terjadi sekarang sudah tidak pernah terjadi sama sekali, situasi seperti ini harus tetap dipertahankan, jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menciptakan situasi yang tidak kondusif, apalagi dengan memanfaatkan konflik atau sengketa di kawasan mandalika resort.

Harapan kita semua tentunya dengan perubahan karakter masyarakat yang dulunya sering berkelahi antar kampung, main hakim sendiri, menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan merusak dapat berubah menjadi masyarakat yang patuh hukum, mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan (solutif non destruktif) sehingga dengan demikian akan tercipta karakter masyarakat yang unggul, kreatif dan produktif. Apabila sudah tercipta masyarakat yang unggul, kreatif dan produktif maka secara otomatis akan dapat meningkatkan kesejahteraan dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang baru. Potensi-potensi sumber daya wisata yang luar biasa di wilayah lombok tengah bagian selatan apabila di kelola dengan baik akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Agar masyarakat dapat segera menikmati hasil dari pembangunan kawasan mandalika resort tentunya perlu bantuan dan dukungan dari masyarakat sekitar untuk tidak menghambat jalannya pembangunan kawasan tersebut dengan mendukung sepenuhnya program pemerintah dalam pembanguna kawasan mandalika resort. Semakin cepat di mulai pembangunan kawasan tersebut semakin cepat pula masyarakat dapat menikmati hasil dari teciptanya lapangan pekerjaan dengan berdirinya suatu kawasan pariwisata di sepanjang pesisir pantai selatan kabupaten Lombok Tengah. Pada akhir penyampaian materi Kapolda mengajak semua peserta wisata nurani untuk hijrah, berubah ke tujuan yang lebih baik, di mulai dari saat ini, dari diri sendiri dan dari hal yang paling kecil. “Saya tauladan, Saya tauladan.....Saya tauladan."

Wisata Nurani - Pengadilan Tinggi, Mataram, Nusa Tenggara Barat

Hari terakhir bulan April tepatnya Kamis 30 April 2015 Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen. Pol. Drs. Srijono, Msi. kembali memberikan wisata nurani kepada para hakim dan staf di Pengadilan Tinggi NTB. Kegiatan yang di ikuti oleh Ketua Pengadilan Tinggi NTB Dr. Andriani Nurdin SH, MH. beserta staf yang berjumlah 89 orang bertujuan untuk membentuk karakter pegawai di jajaran Pengadilan Tinggi NTB menjadi pegawai-pegawai yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, membentuk hakim yang adil dalam memutuskan suatu perkara serta hakim yang anti KKN. Seperti dalam misi Kapolda NTB akan menjadikan role model NTB perubahan karakter/mindset di mulai dari institusi Polri (Polda NTB), TNI, Pemerintah Daerah (Pemprov, Kabupaten dan Kota), instansi terkait dan stake holder yang ada di NTB serta masyarakat NTB secara luas. Kegiatan Wisata Nurani yang dilaksanakan di kantor Pengadilan Tinggi NTB jalan majapahit ini di sambut positif oleh Ketua Pengadilan Tinggi, hakim tinggi dan staf di Pengadilan Tinggi NTB.

Perubahan karakter mutlak diperlukan oleh instansi-instansi pemerintah khususnya di bidang pelayanan kepada masyarakat. Personil-personil yang mengawaki di bagian pelayanan harus dapat memberikan pelayanan secara profesional, transparan dan akuntabel. Di harapkan dengan diberikannya wisata nurani kepada jajaran Pengadilan Tinggi akan memberikan dampak positif terhadap kinerja hakim-hakim di Pengadilan Tinggi serta staf yang ada di Pengadilan Tinggi sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Apabila kita menyadari akan perubahan karakter/mindset ke arah yang lebih baik maka akan berdampak positif bagi diri kita sendiri dan masyarakat. Di institusi manapun tidak lepas dari perbuatan oknum, tidak menutup kemungkinan oknum tersebut berada di balik institusi pengadilan yang tugasnya sangatlah berat yaitu memutus suatu perkara terhadap kasus yang sedang ditanganinya. Oknum tersebut biasanya terlibat dalam makelar kasus, menerima suap agar seseorang dinyatakan tidak bersalah dan bebas atau mengurangi vonis padahal orang tersebut berpotensi untuk di hukum karena melakukan tindak pidana.

Dalam ilustrasi nya Kapolda NTB menyampaikan tentang potensi-potensi yang di miliki bangsa ini, potensi yang begitu melimpah tentunya apabila dimanfaatkan dengan benar dapat meningkatkan taraf hidup/kesejahteraan masyarakat. Tapi sebaliknya apabila potensi-potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan justru cenderung di korupsi maka akan timbul kesenjangan dan berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan di masyarakat. Misalnya di bidang pendidikan berdampak terhadap kecerdasan bangsa, di bidang keamanan berdampak terhadap ketentraman warga sebagai mahluk sosial, dan sebagainya. Pada akhir penyampaian materi Kapolda mengajak semua peserta wisata nurani untuk hijrah, berubah ke tujuan yang lebih baik, di mulai dari saat ini, dari diri sendiri dan dari hal yang paling kecil. “Saya tauladan, Saya tauladan.....Saya tauladan."

Blogroll