Hari terakhir bulan April tepatnya Kamis 30 April 2015 Kapolda Nusa
Tenggara Barat Brigjen. Pol. Drs. Srijono, Msi. kembali memberikan
wisata nurani kepada para hakim dan staf di Pengadilan Tinggi NTB.
Kegiatan yang di ikuti oleh Ketua Pengadilan Tinggi NTB Dr. Andriani
Nurdin SH, MH. beserta staf yang berjumlah 89 orang bertujuan untuk
membentuk karakter pegawai di jajaran Pengadilan Tinggi NTB menjadi
pegawai-pegawai yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat, membentuk hakim yang adil dalam memutuskan suatu perkara
serta hakim yang anti KKN. Seperti dalam misi Kapolda NTB akan
menjadikan role model NTB perubahan karakter/mindset di mulai dari
institusi Polri (Polda NTB), TNI, Pemerintah Daerah (Pemprov, Kabupaten
dan Kota), instansi terkait dan stake holder yang ada di NTB serta
masyarakat NTB secara luas. Kegiatan Wisata Nurani yang dilaksanakan di
kantor Pengadilan Tinggi NTB jalan majapahit ini di sambut positif oleh
Ketua Pengadilan Tinggi, hakim tinggi dan staf di Pengadilan Tinggi NTB.
Perubahan
karakter mutlak diperlukan oleh instansi-instansi pemerintah khususnya
di bidang pelayanan kepada masyarakat. Personil-personil yang mengawaki
di bagian pelayanan harus dapat memberikan pelayanan secara profesional,
transparan dan akuntabel. Di harapkan dengan diberikannya wisata nurani
kepada jajaran Pengadilan Tinggi akan memberikan dampak positif
terhadap kinerja hakim-hakim di Pengadilan Tinggi serta staf yang ada di
Pengadilan Tinggi sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Apabila kita
menyadari akan perubahan karakter/mindset ke arah yang lebih baik maka
akan berdampak positif bagi diri kita sendiri dan masyarakat. Di
institusi manapun tidak lepas dari perbuatan oknum, tidak menutup
kemungkinan oknum tersebut berada di balik institusi pengadilan yang
tugasnya sangatlah berat yaitu memutus suatu perkara terhadap kasus yang
sedang ditanganinya. Oknum tersebut biasanya terlibat dalam makelar
kasus, menerima suap agar seseorang dinyatakan tidak bersalah dan bebas
atau mengurangi vonis padahal orang tersebut berpotensi untuk di hukum
karena melakukan tindak pidana.
Dalam ilustrasi nya Kapolda NTB
menyampaikan tentang potensi-potensi yang di miliki bangsa ini, potensi
yang begitu melimpah tentunya apabila dimanfaatkan dengan benar dapat
meningkatkan taraf hidup/kesejahteraan masyarakat. Tapi sebaliknya
apabila potensi-potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat dan justru cenderung di korupsi maka akan
timbul kesenjangan dan berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan di
masyarakat. Misalnya di bidang pendidikan berdampak terhadap kecerdasan
bangsa, di bidang keamanan berdampak terhadap ketentraman warga sebagai
mahluk sosial, dan sebagainya. Pada akhir penyampaian materi Kapolda
mengajak semua peserta wisata nurani untuk hijrah, berubah ke tujuan
yang lebih baik, di mulai dari saat ini, dari diri sendiri dan dari hal
yang paling kecil. “Saya tauladan, Saya tauladan.....Saya tauladan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.