Revitalisasi Lemdikpol Akan Mewujudkan Fungsi Lemdik-Lemdik Polri Dalam Merubah Perilaku Peserta Didik

(Rupatama Lemdikpol, 31 Januari 2011)

Sudah lama kita ketahui bahwa fungsi lembaga pendidikan adalah untuk merubah perilaku (attitude) peserta didik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan dan dilatihkan. Namun demikian realita yang ada menunjukkan bahwa sudah lama lembaga pendidikan kita meninggalkan fungsinya tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan tampilan dari  sebagaian besar anggota Polri yang ada saat ini. Berbagai kasus yang melibatkan anggota Polri mulai dari pangkat paling rendah sampai dengan pangkat paling tinggi dewasa ini bukan terkait dengan masalah tehnis (karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan) melainkan berkaitan dengan masalah etika dan moral. Permasalah dimulai dari moralitas  pelaksana di lapangan, moralitas Pimpinan yang mengendalikan kemudian diteruskan oleh moralitas pengawas baik internal maupun eksternal. Kita telah menyaksikan berbagai kasus tersebut dan segala upaya penyelesaiannya sangat rumit dan berbelit-belit seolah-olah lingkaran setan telah membelit. Dalam proses yang terkesan sulit itu bila kita kaji lebih jauh hampir semuanya persoaan terkait dengan masalah etika moral yang rendah.  Apabila kondisi ini diteruskan tanpa adanya perubahan yang mendasar bisa kita banyangkan sampai kapan  secara kultural Polri bisa berubah. Sudah lebih 10 tahun perubahan kultural Polri  mulai dicanangkan seiring dengan perubahan paradigm Polri, ternyata perubahan cultural Polri belum bisa dirasakan hasilnya. Kondisi yang memang membenarkan sebuah  teori tentang perubahan. Pada saat ini selain banyak diantara anggota Polri yang ingin mempertahankan kondisi (status quo) karena kondisi ini menguntungkan pribadi atau kelompoknya juga  masih banyak anggota Polri  yang tidak yakin akan adanya perubahan kultural di tubuh Polri dengan segala argumentasi terkait dengan apa yang mereka saksikan dan rasakan.

Mari kita perhatikan sejenak tentang perkembangan kondisi Lemdik-Lemdik Polri saat ini  yang ditampilkan oleh kondisi 10 komponen pendidikan yang sangat jauh dari harapan.  Mulai dari peserta didik, kurikulum, bahan ajaran, tenaga pendidik, tenaga kependidikan,  anggaran,  evaluasi maupun sarana dan prasarana. Hampir semua kondisinya tidaklah memadahi. Khusus komponen tenaga pendidik, tidaklah salah apabila banyak diantara anggota Polri yang merasa dibuang, disingkirkan bahkan dihukum apabila dipindahtugaskan dari operasional lapangan ke Lemdik Polri. Hal ini memang masuk diakal,  karena sesungguhnya belum ada kebijakan yang berpihak pada Lemdik Polri agar menjadi tempat tugas yang menyenangkan. Pernah ada keberpihakan Polri tentang Pembinaan Karier Bagi Tenaga Pendidik, namun implementasinya  masih tergantung pada persepsi para pemegang otoritas sehingga yang terjadi justru sebaliknya sehingga makin melemahkan semangat  setiap anggota Polri yang ditempatkan di Lemdik Polri.
Memperhatikan laporan tentang pelatihan perubahan mindset menuju etos kerja bagi 40 Pamen STIK oleh Tim Trainer Setukpa Lemdikpol dan untuk mengetahui apa dan bagaimana serta perkembangan NAC Polri sampai saat ini, maka Kalemdikpol Komjen Pol Drs. Imam Sudjarwo MSi memerintahkan Kombes Pol Drs. Srijono MSi sebagai penggagasnya untuk memaparkan dihadapan beliau beserta seluruh Pejabat Utama Lemdikpol. Paparan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2011 di Rupatama Lemdikpol dengan judul “NAC Polri & Revitalisasi Polri” menggambarkan tentang NAC Polri dan perkembangannya di Setukpa Lemdikpol yang telah mempersiapkan diri untuk berkontribusi mendukung program perubahan budaya Polri yang menurut pentahapannya adalah pada tahap ke III periode Januari sampai dengan Desember 2012. Persiapan yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan para Trainer dan kualitas sarana dan prasarana sesuai spesifikasi tehnis serta melakukan Training On Trainer (TOT) untuk memperbanyak jumlahnya sesuai kebutuhan agar dapat menyentuh seluruh personil Polri sesuai tahapan.

Memperhatikan hasil paparan dan beberapa masukan dari yang hadir, maka diputuskan bahwa pelatihan ini akan dilaporkan kepada Kapolri  untuk dapat dikembangkan di setiap Lemdik Polri dalam rangka mendukung percepatan perubahan budaya Polri. Kalemdikpol bahkan menekankan adanya percepatan sehingga tidak perlu menunggu tahun 2012.  Tindak dari paparan ini kalemdikpol memerintahkan 5 orang Pati dan 1 orang Pamen Polri Lemdikpol untuk melakukan peninjauan langsung pelatihan NAC Polri terhadap 275 peserta Dikbangspes Polri Gelombang I di Pusdik Reskrim yang dilaksanakan mulai jam 08.00 wib s/d 20.00 wib  tanggal 2 Pebruari 2011 dan melaporkan hasilnya kepada Kalemdikpol. Memperhatikan laporan hasil pengamatan pelatihan ini Kalemdikpol memerintahkan Kombes Pol Drs. Srijono MSi untuk memaparkan konsep dan rencana TOT bagi calon trainer agar dapat dilakukan percepatan. Pada tanggal 7 Pebruari kembali dilakukan paparan tentang NAC Polri khususnya terkait dengan rencana TOT. Seusai pelaksanaan serah terima jabatan Kasetukpa Lemdikpol dari Brigjen Pol.  Drs. Edy Prawoto, SH, M.Hum kepada Brigjen Pol. Drs. Ngadino, SH, MM pada hari Kamis tanggal 24 Pebruari 2011 Kalemdikpol Komjen Pol Drs Imam Sudjarwo, MSi memanfaatkan kesempatan untuk memberikan prngarahan kepada seluruh anggota Setukpa yang juga diikuti beberapa Pejabat Utama dan para Kapusdik dan Kepala Sekolah jajaran Lemdikpol. Materi pengarahan adalah tentang revitalisasi 10 komponen pendidikan. Dalam pengarahan tersebut juga diutarakan tentang rencana pengembangan NAC Polri dengan melakukan TOT bagi para calon trainer NAC Polri dari seluruh Lemdik Polri  dan Polda Se Indonesia.

Seiring dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri ( RBP ), NAC Polri  telah mengambil bagian  dan memberikan kontribusinya dengan memberikan pelatihan terhadap lebih kurang 10.000 anggota Polri dan 2500 masyarakat dalam mendukung percepatan  perubahan mindset dan culture set. Hal ini telah dilaporkan dalam evaluasi  RBP gelombang pertama disamping kegiatan ESQ, Apressiative Inquiry dan Out Bound. Kemudian dalam rencana tindak lanjut RBP gelombang kedua akan dilaksanakan TOT bagi calon traniner NAC Polri sehingga sudan sejalan rencana Kalemdikpol. Hal ini dapat dilihat pada point 4 Rencana Tindak Lanjut Program RB Polri Pada Tahun 2011 slide 65 dan 66  Anev RBP Gelombang I di bawah ini.
Terlaksananya kegiatan ini akan mendukung dan menyempurnakan pelaksanan tugas Tim I RBP Manajemen Perubahan dan Transformasi Budaya akan akan melakukan internasilasi dan sosialisasi RBP serta tranformasi budaya organisasi. Kapolri Jenderal Pol Drs Timur Pradopo di hadapan para Pejabat Utama Mabes Polri, para Wakapolda dan para pejabat pengemban RBP yang hadir pada rapat evaluasi telah menyetujuinya. Semoga keputusan ini segera dapat diimplementasikan sehingga fungsi Lemdik-Lemdik Polri dapat dioptimalkan sekaligus mendukung suksesnya RBP khususnya dalam percepatan perubahan budaya Polri.

Blogroll