Yayasan Kemala Bhayangkari Bekerja Sama Dengan NAC Polri Menyentuh 230 Orang Perwakilan Para Pengurus Yayasan, Guru dan Murid Sekolah Bhayangkara Seluruh Indonesia

(12-13 April 2011)


Berbeda dengan sebelumnya dalam rangka HUT Yayasan Kemala Bhayangkara 5 Mei 2011 ini didahului dengen kepeduliannya terhadap anak bangsa melalui dunia pendidikan. Sesuai dengan tema yang diusung dalam ulang tahunnya yang ke 31 adalah”yayasan Kemala Bhayangkari Ikut Berperan Serta Untuk Mencerdaskan Anak Bngsa Dalam Era Globalisasi”. Sebagai realisasi dan wujud kepedulian tersebut maka pada tanggal 12 dan 13 April 2011 bekerja sama dengan Tim Traner NAC Polri dari Setukpa Lemdikpol telah meaksanakan pelatihan perubahan minset menuju etos kerja yang kondusif dengan NAC Polri terhadap 235 orang yang berasal dari para pengurus, para guru dan para murid sekolah Bhayangkari seluruh Indonesia. Tema yang dipilih dalam pelatihan ini adalah “ Yayasan Kemala Bhayangkari Peduli Membangun Anak Bangsa Menuju Masa Depan Yang Gemilang”. Pelatihan ini dibuka langsung oleh Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Ny. Hennyi Timur Pradopo dengan dihadiri oleh para Pengurus dan para  Ketua Cabang serta peserta pelatihan. Kelas yang sangat haterogin terdiri dari para pengurus yayasan, para guru dan para siswa/siswi dari berbagai pemeluk agama, suku, adat istiadat, usia, jenis kelamin ternyata dapat disatupadukan dalam kelas yang harmonis dan sangat kompak. Dengan kepiawaian para trainer membawakan  ice breaking dan pola edu-taintmen dalam pelatihan ini telah berhasil membangun kebersamaan, keharmonisan dan kekompakan para peserta bagaikan para pendiri Negara ini menyatukan berbagai elemen bangsa ini dalam satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa di masa lalu. Apalagi di saat melakukan penyampaian modul renungan untuk meningkatkan rasa nasionalisme kondisi ini sangat dirasakan oleh setiap peserta. 

Waktu dua hari dengan hari pertamanya dilakukan dari pagi sampai malam hari ini dirasakan sangat efektif. Tidak ada waktu yang terbuang bahkan  waktu istirahat makan siang dan sholatpun dapat dimanfaatkan secara optimal melalui permainan-permainan (game-game) yang memiliki muatan dan makna kebersamaan, kepemimpinan dan penyelesaian masalah selain membangkitkan rasa empati terhadap orang lain serta kesadaran diri tentang pentingnya kebersamaan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Gambar
Para Peserta Foto Bersama Trainer Pada Saat Selesai Pelatihan Menjelang Upacara Penutupan

Pelatihan yang padat materi ini ternyata juga berhasil menarik antusiasme peserta sehingga seluruh peserta tidak terasa telah dikuras tenaga dan pikirannya selama pelatihan ini melainkan  tetap senang dan gembira sebagaimana berada dalam intertaintmen. Berbagai teknil dan taktik dalam memperjuangkan perubahan menuju keadaan yang lebih baik telah dikembangkan dalam pelatihan ini  dan semuanya dibangun melalui kesadaran internal bukan dipaksakan. Hasil pelatihan yang sudah menyadarkan para peserta tentang adanya potensi, perlunya perubahan pola pikir (mindset) serta perlunya memperjuangkan perubahan bagi kemajuan bangsa dan teknik-tekniknya yang telah dibuktikan/dipraktekkan melalui pelatihan ini. Kreatifitas peserta juga telah terlihat pada perubahan sikap, motivasi, keyakinan dan percaya diri yang terpantau dari waktu-kewaktu selama mengikuti pelatihan. Hasil pengukuran komulatif tentang peningkatan semangat, motivasi dan percaya diri peserta melalui pelatihan selama 2 hari secara kuantitatif mencapai 285 % (nilai awal 365, nilai akhir 1405 , angka peningkatan 1040 atau 285%). Secara kualitatif hasil pelatihan ini juga dapat dipantau melalalui respon langsung peserta yang disampaikan selama mengikuti pelatihan dan di akhir pelatihan melalui kesan dan pesan baik lisan maupun tertulis yang diberikan oleh setiap peserta.

Pelatihan ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Ny. Yetty Nanan Sukarna juga dihariri oleh segenap Pengurus Pusat dan para Ketua Cabang Yayasan Kemala Bhayangkari seluruh Indonesia. Pada acara penutupan ini perwakilan  peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesannya. Bahkan ada diantara peserta atas nama Sukidi, S.Pd, M.Pd seorang Guru SMP Bhayangkari Karang Pandan, Karang Anyar, Jawa Tengah menyampaikan antosiamenya dalam pelatihan ini melalui poisi yang ditulis dan dibacakan saat penyampaian kesan dan pesan.  Tindak lanjut bagi setiap peserta adalah membiasakan implementasi hasil pelatihan ini  tanpa ragu-ragu dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari sambil mempengaruhi lingkungan dimulai lingkungan yang dimulai dari lingkungan yang paling kecil dan seterusnya sampai terwujudnya perubahan besar bangsa bahkan perubahan dunia.

Harapan dari sebagian besar peserta yang dituliskan dalam kesan dan pesan adalah adanya pengembangan pelatihan NAC  Polri ini sehingga dapat menyentuh seluruh anak bangsa menuju perubahan nasib. Kami dari NAC Polri telah menyiapkan diri untuk berbagi dan melakukan pengembangan dengan memperbanyak trainer melalui Training On Trainer (TOT) dan sudah mengajukan kepada Pimpinan Polri melalui telaahan staf dan proposal. Pimpinan Polri saat ini sudah mulai merespon secara proporsional, semoga Allah swt memberikan kesempatan, kemampuan serta kekuatan kepada kita untuk mewujudkan niat baik ini. Amien.

Blogroll