Awal Perkembangan di Lingkungan POLRI

Pada awal tahun 2004 pertama kali NAC System diperkenalkan oleh seorang alumni NAC System tahun 2003 yang mendapatkan amanah dari Pimpinan Polri untuk memperbaiki SPN Mojokerto yang kondisinya sangat memprihatinkan. Setelah mendapatkan pengarahan dan berbagai informasi tentang kondisi nyata SPN Mojokerto, maka disimpulkan bahwa perbaikan harus dimulai dari perbaikan sumber daya manusianya terutama terkait dengan moral. Sebagai seorang alumni NAC maka yang tergambar dalam pikirannya adalah bagaimana caranya bisa memberikan pelatihan pelatihan perubahan mind set dengan NAC System bagi para pejabat struktural dan para Gadik yang ada. Ternyata hanya dalam waktu sekitar 6 (enam) bulan perubahan signifikan telah dapat diketahui dan dirasakan  hasilnya 


Gambar 
1. Suasana Pelatihan NAC yang diikuti Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs Edy Sunarno.
2. Master Trainer bersama 12 Trainer NAC Polri SPN Mojokerto Polda Jawa Timur.

Selanjutnya dengan bimbingan dan arahan dari Irjen Pol Drs Edy Sunarno sebagai Kapolda Jawa Timur saat itu, NAC System melakukan pelatihan  perubahan mind set  kepada Pejabat Urtama Polda dan para Kasatwil.  Tindak lanjut  dari kegiatan ini Polda Jatim melalui SPN Mojokerto mengembangkan NAC System bagi seluruh personil Polda Jatim dengan memasukkan materi NAC pada kurikulum Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri  maupun Program Pelatihan (Prolat) Polda Jatim. Kegiatan ini sampai masih tetap berjalan walaupun sudah beberapa kali  pergantian pejabat  KA SPN Mojokerto dan Kapolda Jawa Timur. Hanya dibiayai dengan  anggaran yang ada pada Prodik  dan atau Prolat  dengan segala keterbatasannya dibarengi dengan tekad dan semangat yang kuat ternyata bisa dilaksanakan dengan baik.

Pada awal tahun 2006 seiring dengan kepindahan KA SPN Mojokerto KBP Drs. Srijono MSi menjadi Dir Reskrim Polda Kalbar,  NAC System dikembangkan di Polda Kalbar. Kegiatan ini sekaligus  untuk mendukung perkuatan mental dan spiritual anggota dalam program “Anti KKN” pada kepemimpinan Kapolda Kalbar  Brigjen Pol Drs Nanan Sukarna (Sekarang Irwasum Polri berpangkat Komjen Pol). Dengan melakukan kemitraan pelatihan dilakukan Polda Kalbar bersama DPRD dan Pemda didukung anggaran pengembangan sumber daya manusia DPRD dan Pemda. Selain itu atas permintaan berbagai institusi yang mengetahui sukses dan manfaatnya nya pelatihan ini, maka pelatihan dilanjutkan sampai mencapai 9 (sembilan) angkatan dengan biaya sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta limaratus ribu rupiah) per peserta  sebagaimana biaya investasi pelatihan NAC bila dilaksanakan di Jakarta. Dan atas fasilitas yang diberikan Polda Kalbar selama TIM NAC dari Jakarta di Pontianak, maka pihak manajemen memberikan 30 % dari dana hasil pelatihannya kepada Polda Kalbar. Dengan petunjuk Kapolda Kalbar maka dana tersebut dipergunakan untuk membiayai pelatihan NAC bagi  340 anggota Polri dengan membentuk 30 Trainer NAC Polda Kalbar melalui TOT serta membeli peralatan untuk kepentingan pengembangan NAC Polri di Kalbar.  Untuk selanjutnya para Trainer tersebut telah dapat melatih para peserta didik  di SPN Pontianak dalam program pendidikan pembentukan Bintara (Diktukba) maupun program pelatihan (Prolat) satuan kewilayahan  sebagaimana yang telah dilakukan  sebelumnya di SPN Mojokerto Polda Jatim.


Gambar :
1. Suasana kelas 600 orang dari generasi muda se Kalimantan Barat.
2. Acara dibuka  oleh Kapolda Kalbar Brigjen Pol Drs Nanan Soekarna.
3. Ketua DPRD Kalbar Ir. Zulfadli bersama Trainer NAC Polri. 

Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara  pada  20 Juli 2006 dengan dana NAC yang masih ada, para Trainer NAC Polda Kalbar melakukan sentuhan nurani dengan pelatihan ini terhadap  600 pemuda dari perwakilan Mahasiswa dan Organisasi Kepemudaan se Kalimantan Barat.  Adapun tema yang diusung saat itu adalah “Generasi Muda Bangkit Dari Katulistiwa” . Sukses program ini telah menggerakkan pemikiran baru masyarakat Kampus dimana Universitas Tanjung Pura  meminta kepada Kapolda Kalbar untuk memperbantukan Trainer NAC Polda dalam kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) sebagai wujud implementasi program perpolisian masyarakat (community policing).  Program comunity policing selanjutnya adalah  dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di mana para Trainer NAC Polda Kalbar sekali lagi memberikan sentuhan pelatihan kepada  120 perwakilan Guru SLTA  se Pontianak dengan tema “Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Seluruh kegiatan NAC Polda Kalbar dibiayai dengan dana pengembangan sumber daya manusia DPRD dan Pemda Propinsi Kalbar dan 30 % hasil pelatihan dari berbagai institusi di Kalbar,  kecuali untuk pelatihan di SPN dibiayai dengan dana Prodik dan Prolat sesuai DIPA dengan ketentuan yang berlaku.

Seiring mutasi Dir Reskrim Polda Kalbar yang dilaksanakan secara mendadak merupakan batu  sandungan pertama bagi pengembangan NAC Polri. Peristiwa ini juga  menjadi saksi nyata dan semakin membuka mata dan telinga para Pimpinan Polri tentang perlunya perubahan budaya Polri. Dengan ridho Allah tehnik-tehnik NAC System telah membantu dalam mengatasi masalah dengan selalu fokus pada solusi sehingga semangat perubahan tetap dapat dikobarkan sampai saat ini

Blogroll