Pelatihan NAC terhadap Bhayamgkari secara khusus dimulai di Batam yang diikuti oleh Pengurus Daerah dan Cabang yang ada di daerah Kepulauan Riau yang dikemas dalam “Pelatihan Perubahan Mindset Menuju Harmoni Keluarga”. Kegiatan ini terlaksana berkat usulan ibu-ibu Bhayangkariyang telah mendengar informasi dari suaminya tentang manfaat dari pelatihan NAC bersama para Pejabat Utama Polda Kepri sebelumnya. Kegiatan dilaksanakan di sebuah Htl di Batam dengan program 1 hari atau 14 jam pelajaran pada tanggal 23 Januari 2010. Pelatihan yang dikemas dalam edu-tainment (education and intertaintment) walaupun dimulai dari jam 08.00 wib dan ditutup pada jam 20.00 tetap dapat diikutin oleh setiap peserta dengan antusias. Memperhatikan antusiasme para peserta dalam pelatihan dan komentar yang terlulis di dalam pesan dan kesan menunjukkan bahwa pelatihan ini telah berhasil memberikan sentuhan yang bermanfaat bagi seluruh peserta. Bahkan para peserta menginginkan agar pelatihan ini dapat dilaksanakan bagi anggota Polri di Polres-Polres dan Bhayangkari Cabang di seluruh Polda Kepri
Memperhatikan laporan tentang hasil pelatihan NAC bagi Bhayangkari di Batam tersebut, Ketua Bhayangkari Cabang Lemdikpol saat itu Ny. Andre Sri Sugiarto menginginkan agar dapat dilaksanakannya pelatihan NAC bagi para pengurus dan anggota Bhayangkari Cabang Lemdikpol. Sesuai hasil koordinasi antara Pengurus Bhayangkari dengan pihak Setukpa Lemdikpol, maka pelatihan dilaksanakan dalam rangka pertemuan silaturahim Bhayangkari Cabang Lemdikpol pada tanggal 15 Juni 200 bertempat di Gedung Serbaguna Widya Warapsari Sepolwan Lemdikpol. Pelatihan yang diikuti oleh 100 Bhayangkari tersebut juga dihadiri oleh beberapa sesepuh Bhayangkari sebgai peserta kehormatan. Memperhatikan antusiasme para peserta dalam pelatihan dan komentar yang terlulis di dalam pesan dan kesan juga menunjukkan bahwa pelatihan ini telah berhasil memberikan sentuhan yang bermanfaat bagi seluruh peserta. Dalam pelatihan NAC terhadap Bhayangkari saat ini NAC Polri telah dapat menurunkan Tim Trainer yang berasal dari Bhayangkari ranting Setukpa yang telah memiliki kemampuan sebagai Trainer NAC Polri. Hasil pelatihan inipun ternyata telah dirasakan manfaatnya bagi setiap peserta yang dapat disimpulkan dari respons langsungnya baik lesan maupun tertulis yang dihimpun oleh Tim NAC Polri.
Atas usulan para peserta didik melalui Ketua Senat Selabrip XXXIX yang disetujui oleh Ketua Bhayangkari Ranting Setukpa Ny. Kartini Edy Prawoto pelatihan NAC juga diberikan kepada Bhayangkari (istri-istri) peserta didik. Berbeda dengan biasanya menjelang penutupan pendidikan peserta didik reguler tahun ajaran 2010 dengan sebutan Sekolah Lanjutan Brigadir Polisi (Selabrip XXXIX) sebagian besar diantaranya menghadirkan Bhayangkarinya di Sukabumi. Kedatangan mereka untuk menyambut kebahagiaan dan ikut serta menghadiri upacara penutupan pendidikan memang beberapa hari sebelumnya. Kesempatan itu biasanya dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar Setukpa Lemdikpol khususnya Bhayangkari Ranting Setukpa dan diisi pembekalan-pembekalan tentang kebhayangkarian yang dianggap penting.
Kali ini selain dilakukan pembekalan seperlunya, maka terhadap sekitar 300 orang Bhayangkari istri peserta didik yang hadir di Sukabumi tersebut dilakukan pelatihan NAC program 8 jam. Pelatihan perubahan mindset menuju harmoni keluarga dengan NAC System ini ternyata telah berhasil menyentuh nurani dari sebagian besar peserta. Sentuhan nurani yang dikemas dengan trik-trik psikhologis yang diarahkan kepada kepedulian terhadap sesama dan orang-orang terkasih yang selama ini terlupakan diharapkan dapat membangkitkan kreatifitas dalam mempererat talibatin dan kepedulian menuju harmoni keluarga.
Memperhatikan antusiasme dan tanggapan langsung dari para peserta telah dapat dipastikan bahwa pelatihan ini dirasakan manfaatnya. Dalam pelatihan ini banyak diantara peserta yang menangis bahkan 5 peserta diantaranya jatuh pingsan sehingga perlu bantuan medis. Setelah dilakukan evaluasi bersama selesai pelatihan ternyata mereka menyatakan bahwa selama ini banyak diantara mereka yang telah lama mengalami trauma batin selama menjalani hidup sebagai istri anggota Polri dan tidak pernah mendapatkan sentuhan/terapi yang berarti oleh karena memang tidak taau harus berbuat apa. Beberapa peserta juga mengharapkan pelatihan ini dapat dikembangkan sampai di Polsek-Polsek untuk mendukung percepatan perubahan budaya Polri dan harmoni keluarga besar Polri. Seorang peserta bahkan menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan oleh-oleh atau cinderamata dari Setukpa Lemdikpol yang sangat berharga bahkan paling berharga dibandingkan dengan pangkat Inspektur yang didapatkan suaminya. Dia juga mengusulkan agar pelatihan ini dapat dikembangkan sampai ke tingkat Polsek karena menurutnya sebrengsek apapun seseorang bila diikutkan pelatihan NAC ini insya Allah akan berubah menjadi lebih baik. Semoga mereka bisa mengambil keputusan untuk ikut serta berkontribusi dalam melakukan perubahan dimulai pada diri dan lingkungannya menuju keluarga Polri yang harmonis yang akan berdampak bagi pelaksanaan tugas suaminya sebagai anggota Polri.
Gambar :
1.Suasana kelas dalam pelaksanaan pelatihan NAC Bhayangkari Polda Kepri.
2.Suasana pelaksanaan Team Building Bhayangkari Daerah Kepri dalam pelaksanaan pelatihan NAC
Gambar :
1. Suasana kelas dalam pelaksanaan pelatihan NAC Bhayangkari Cabang Lemdikpol.
2 dan 3 Suasana pelaksanaan fire walk dalam pelatihan NAC Bhayangkari Cabang Lemdikpol.
Atas usulan para peserta didik melalui Ketua Senat Selabrip XXXIX yang disetujui oleh Ketua Bhayangkari Ranting Setukpa Ny. Kartini Edy Prawoto pelatihan NAC juga diberikan kepada Bhayangkari (istri-istri) peserta didik. Berbeda dengan biasanya menjelang penutupan pendidikan peserta didik reguler tahun ajaran 2010 dengan sebutan Sekolah Lanjutan Brigadir Polisi (Selabrip XXXIX) sebagian besar diantaranya menghadirkan Bhayangkarinya di Sukabumi. Kedatangan mereka untuk menyambut kebahagiaan dan ikut serta menghadiri upacara penutupan pendidikan memang beberapa hari sebelumnya. Kesempatan itu biasanya dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar Setukpa Lemdikpol khususnya Bhayangkari Ranting Setukpa dan diisi pembekalan-pembekalan tentang kebhayangkarian yang dianggap penting.
Kali ini selain dilakukan pembekalan seperlunya, maka terhadap sekitar 300 orang Bhayangkari istri peserta didik yang hadir di Sukabumi tersebut dilakukan pelatihan NAC program 8 jam. Pelatihan perubahan mindset menuju harmoni keluarga dengan NAC System ini ternyata telah berhasil menyentuh nurani dari sebagian besar peserta. Sentuhan nurani yang dikemas dengan trik-trik psikhologis yang diarahkan kepada kepedulian terhadap sesama dan orang-orang terkasih yang selama ini terlupakan diharapkan dapat membangkitkan kreatifitas dalam mempererat talibatin dan kepedulian menuju harmoni keluarga.
Gambar :
1,2 dan 3. Suasana kelas dalam pelatihan NAC Polri bagi Bhayangkari dari Selabrip XXXIX di Setukpa Lemdikpol.
Memperhatikan antusiasme dan tanggapan langsung dari para peserta telah dapat dipastikan bahwa pelatihan ini dirasakan manfaatnya. Dalam pelatihan ini banyak diantara peserta yang menangis bahkan 5 peserta diantaranya jatuh pingsan sehingga perlu bantuan medis. Setelah dilakukan evaluasi bersama selesai pelatihan ternyata mereka menyatakan bahwa selama ini banyak diantara mereka yang telah lama mengalami trauma batin selama menjalani hidup sebagai istri anggota Polri dan tidak pernah mendapatkan sentuhan/terapi yang berarti oleh karena memang tidak taau harus berbuat apa. Beberapa peserta juga mengharapkan pelatihan ini dapat dikembangkan sampai di Polsek-Polsek untuk mendukung percepatan perubahan budaya Polri dan harmoni keluarga besar Polri. Seorang peserta bahkan menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan oleh-oleh atau cinderamata dari Setukpa Lemdikpol yang sangat berharga bahkan paling berharga dibandingkan dengan pangkat Inspektur yang didapatkan suaminya. Dia juga mengusulkan agar pelatihan ini dapat dikembangkan sampai ke tingkat Polsek karena menurutnya sebrengsek apapun seseorang bila diikutkan pelatihan NAC ini insya Allah akan berubah menjadi lebih baik. Semoga mereka bisa mengambil keputusan untuk ikut serta berkontribusi dalam melakukan perubahan dimulai pada diri dan lingkungannya menuju keluarga Polri yang harmonis yang akan berdampak bagi pelaksanaan tugas suaminya sebagai anggota Polri.