Kegiatan Neuro Associative Conditioning di NTB terus di gulirkan,
seiring dengan tekad Kapolda NTB Brigjen. Pol. Drs. Srijono, Msi untuk
menjadikan NTB sebagai role model perubahan mindset masyarakat untuk
merubah karakter masyarakat NTB menjadi lebih baik. Kali ini Kapolda NTB
memberikan Wisata Nurani melalui metode NAC di Hotel Tastura, Kuta,
Lombok Tengah. Wisata Nurani yang diselenggarakan oleh PT. ITDC
(Indonesia Tourism Development Centre) ini diikuti oleh 100 peserta yang
terdiri dari pimpinan dan direksi PT ITDC, pemerintahan dalam hal ini
diwakili dari dinas pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, tokoh masyarakat
sekitar kawasan PT. ITDC, tokoh agama, tokoh pemuda dan segenap unsur
masyarakat yang berkompeten dalam mensukseskan pembangunan kawasan
wisata di Kabupaten Lombok Tengah. Dalam ilustrasi nya sebelum
memberikan materi wisata nurani Kapolda NTB mengajak peserta wisata
nurani untuk dapat mendukung dan mensukseskan pembangunan kawasan
mandalika resort yang di prakarsai oleh PT. ITDC. Seperti kita ketahui
ground breaking pembangunan kawasan wisata mandalika resort sudah
dilaksanakan di tahun 2013 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun
sampai saat ini pembangunan kawasan wisata tersebut belum bisa
dilaksanakan karena ada beberapa permasalahan terkait dengan klaim
sebagian masyarakat atas tanah yang ada di dalam kawasan PT. ITDC serta
adanya beberapa masyarakat yang pro dan kontra terhadap rencana
pembangunan kawasan wisata mandalika resort. Dengan kegiatan wisata
nurani ini diharapakan semua pihak dapat mendukung program pemerintah
dalam pembagunan kawasan wisata mandalika resort. Perubahan karakter
masyarakat yang masih keras menentang keberadaan kawasan wisata
diharapkan dapat mencair/melunak dengan diberikannya wisata nurani oleh
Kapolda NTB. Di harapkan dengan dibangunnya kawasan wisata ini kelak
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan serta dapat
menyerap tenaga kerja yang banyak, disamping itu juga dapat
berkontribusi terhadap naiknya IPM NTB yang pada tahun 2014 lalu
menduduki posisi nomer 33 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia.
Karakter masyarakat Lombok khususnya lombok tengah bagian selatan
(sekitar kawasan mandalika resort) dulunya terkenal masyarakat yang
mudah tersulut emosinya tapi beberapa tahun terakhir situasi keamanan di
wilayah lombok tengah bagian selatan cukup kondusif. Perkelahian antar
kampung yang dulu kerap terjadi sekarang sudah tidak pernah terjadi sama
sekali, situasi seperti ini harus tetap dipertahankan, jangan sampai
dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menciptakan situasi yang tidak
kondusif, apalagi dengan memanfaatkan konflik atau sengketa di kawasan
mandalika resort.
Harapan kita semua tentunya dengan perubahan
karakter masyarakat yang dulunya sering berkelahi antar kampung, main
hakim sendiri, menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan merusak dapat
berubah menjadi masyarakat yang patuh hukum, mencari solusi untuk
menyelesaikan permasalahan (solutif non destruktif) sehingga dengan
demikian akan tercipta karakter masyarakat yang unggul, kreatif dan
produktif. Apabila sudah tercipta masyarakat yang unggul, kreatif dan
produktif maka secara otomatis akan dapat meningkatkan kesejahteraan
dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang baru. Potensi-potensi sumber
daya wisata yang luar biasa di wilayah lombok tengah bagian selatan
apabila di kelola dengan baik akan sangat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar. Agar masyarakat dapat segera menikmati hasil dari pembangunan
kawasan mandalika resort tentunya perlu bantuan dan dukungan dari
masyarakat sekitar untuk tidak menghambat jalannya pembangunan kawasan
tersebut dengan mendukung sepenuhnya program pemerintah dalam pembanguna
kawasan mandalika resort. Semakin cepat di mulai pembangunan kawasan
tersebut semakin cepat pula masyarakat dapat menikmati hasil dari
teciptanya lapangan pekerjaan dengan berdirinya suatu kawasan pariwisata
di sepanjang pesisir pantai selatan kabupaten Lombok Tengah. Pada akhir
penyampaian materi Kapolda mengajak semua peserta wisata nurani untuk
hijrah, berubah ke tujuan yang lebih baik, di mulai dari saat ini, dari
diri sendiri dan dari hal yang paling kecil. “Saya tauladan, Saya tauladan.....Saya tauladan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.