NAC Polri Menginginkan Dukungan dan Arahan Pimpinan Polri Untuk Memberikan Kontribusi Membangun Nurani Anak Negeri. Jangan Dinodai, Dizalimi, Apalagi Diintimidasi


Memperhatikan antosiasme para peserta pelatihan yang telah dilaksanakan di beberapa Polda dan Lemdik Polri selama ini menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan dapat  mendukung percepatan perubahan budaya Polri dalam rangka reformasi birokrasi Polri bilasaja Polri mau mengembangkan. Tim Kreatif Polri dengan bimbingan dan motivasi dari Kasetukpa Lemdikpol  telah merancang program TOT bagi calon-calon Trainer dari seluruh Pusdik dan atau Polda seluruh Indonesia. Bila ini disetjui dan didukung oleh Pimpinan Polri dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun para Trainer yang dibentuk   akan bisa menyentuh seluruh anggota Polri yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh motivator lain. Bagi motivator selain NAC tidak akan mungkin mengijinkan Polri menduplikasi program pelatihannya walaupun sudah banyak menyedot anggaran Polri sebagaimana ESQ-!65 dan AI selama ini. Berbeda dengan NAC Polri yang memang sudah menjadi milik Polri tentu saja programnya  bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Polri. Setiap anggota Polri yang hebat-hebat yang memiliki kepedulian terhadap percepatan perubahan budaya Polri boleh bergabung dan memberikan masukan dalam memodifikasi program ini sehingga akan dapat memberikan dorongan yang lebih besar lagi dalam percepatan perubahan sesuai dambaan. 

Untuk pengembangan ini Kasetukpa Lemdikpol sudah mengajukan telaahan staf dilanjutkan dengan pengajuan proposal yang alhamdulillah mendapatkan tanggapan yang serius oleh Kalemdikpol Komjen Pol Drs Iman Sudjarwo MSi. Setelah dilakukan paparan dihadapan para Pejabat Utama dan para Analis Kebijakan Lemdikpol dengan berbagai masukan telah disetujui untuk dikembangkan ke seluruh Lemdik dan Polda-Polda dalam implementasi revitasisasi Lemdikpol. Kemudian dalam rangka evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi Polri tahun 2010 pelatihan NAC merupakan salah satu pelatihan perubahan mindset yang dilaporkan telah dilaksanakan selain ESQ, AI dan Out Bound. NAC merupakan pelatihan yang sangat mungkin dikembangkan dalam mendukung percepatan budaya Polri sehingga dalam rencana tindak lanjut reformasi birokrasi, maka Training On Trainer (TOT) NAC dari seluruh Lemdik dan Polda akan dilaksanakan pada tahun 2011 ini. 

Dalam rangka mempersiapkan TOT tersebut Lemdikpol telah mempersiapkan  berbagai komponen yang diperlukan agar  dapat dilaksanakan mulai  bulan April 2011. Pelatihan ini akan memakan waktu 14 hari dengan 140 jam pelajaran . Pembentukan Trainer melalui TOT ini akan diawali dari 10  Lemdik yang ada di bawah Lemdikpol dan Satker Lemdikpol sendiri masing-masing satu Tim terdiri dari 12 orang Pati, Pamen dan Pama serta PNS sesuai kebutuhan yang dalam perkembangannya diharapkan akan dapat dikembangkan menjadi  kendali mutu pelatihan (quality controle) sekaligus Master Trainer.  Sejumlah Tim ini selanjutnya bersama Tim Kreatif Polri  yang sebagai agen perubahan  akan memantapkan dan mengembangkan program pelatihan NAC Polri baik dari kualitas maupun kuantitas kepada seluruh personil Polri dan masyarakat Indonesia. Pengembangan selanjutnya akan segera dilakukan TOT tahap ke dua yang akan diikuti oleh 12 orang calon Trainer dari 31 Polda sehingga dalam perhitungan program ini paling lama satu tahun sudah dapat menyentuh seluruh  personil Polri.
Dari gambaran di atas menunjukkan bahwa dengan membentuk  11Tim (132 Trainer ) sebagai  Trainer senior dari 10  Lemdik terpilih dan Satker Lemdikpol memerlukan waktu 14 hari atau 140 Jam Pelajaran. Hasil TOT tersebut akan dimanfaatkan  untuk memberikan pelatihan kepada seluruh peserta didik yang ada di Lemdiknya sekaligus memberikan sentuhan kepada personil Polda besar terdekat. Dengan pelatihan-pelatihan yang sering dilakukan akan meningkatkan kualitas Trainer sedemikian rupa sehingga selanjutnya dapat ditingkatkan kemampuannya dalam gugus kendali mutu (quality controle)  sekaligus Master Trainer bagi pembentukan 31 Tim (372 Trainer) dari seluruh SPN dan Lemdik lain yang ada di Polda-Polda di seluruh Negara Kesatuan Republik  Indonesia.

Sebanyak 11 Tim Trainer yang diharapkan segera terbentuk  bersumber dari para  Pati, Pamen, Pama dan PNS terpilih pada Sespimpol, STIK, Selapa, Setukpa, Akpol, Pusdik Reskrim, Pusdik Brimob, Pusdik Lantas, Pusdik Gasum, Pusdik Pol Air  dan  Lemdikpol. Pemilihan 10 Lemdik dan Lemdikpol  tersebut akan memudahkan Tim Supervisi yang ditunjuk oleh Pimpinan untuk memantau perkembangannya selain dapat mengambil bagian dalam pelatihan personil Polda yang jumlah personilnya sangat besar. Selama satu tahun berikutnya  akan dapat menyentuh 105.600 orang dengan perhitungan melatih 11 x  2 seminggu  x 4 sebulan  x  12 setahun x jumlah peserta 100 orang per kelas. Dalam perjalanannya diantara anggota Tim ini akan dapat diberdayakan untuk mendukung pembentukan Tim Trainer selanjutnya sekaligus melakukan kendali mutu pelatihan (quality control) serta kaderisasi secara berkesibnambungan.

Pembentukan 31 Tim (372 orang ) Trainer berikutnya dapat dilaksanakan sekaligus di Setukpa Lemdikpol dalam waktu 14 hari atau 124 Jam Pelajaran. Sejumlah 372 peserta TOT yang berasal dari Polda-Polda seluruh Indonesia diharapkan 300 personil  Polri berasal dari para Trainer Polmas dan RAN HAM  ditambah dengan 72 personil terpilih lainnya. Dari 31 Tim ini  akan dapat melatih sejumlah 297.600 personil Polri dari seluruh Polda. Dalam perhitungan 31 X 2 pelatihan dalam seminggu x 4 dalam sebulan x 12 dalam setahun  x 100 peserta dalam satu kelas. Dengan demikian apabila  TOT dimaksud dilaksanakan dalam bulan yang sama, maka selama satu tahun berikutnya akan dapat menyentuh sejumlah 403.704 personil atau kurang lebih sama dengan jumlah   seluruh personil Polri telah dapat disentuh dengan pelatihan ini.
 Kami bersama Tim Kreatif Polri mengembangkan NAC Polri ini berdasarkan suatu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan serta suatu keyakinan bahwa Polri akan mampu berubah menjadi lebih baik. Kami telah mencoba membuktikannya sampai dengan implemntasi, bukan sekedar konsep. Semua alumni telah merasakan manfaatnya bahkan sebagian besar meyakini dapat dikembangkan untuk percepatan pengembalian nurani anak negeri yang sudah terdegradasi. Untuk itu kami berharap agar tidak dinodai dengan perbuatan-perbuatan yang tidak berati. Jangan pula dizalimi dengan mengatasnakmakan pribadi ataupun institusi. Apalagi diintimidasi hanya berdasarkan fitnah yang keji. Ini semua hanya akan memubadzirkan energi yang mestinya bisa dipergunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang betul-betul merugikan organisasi dan memperpuruk citra Polri selama ini.

Bagi kami, kalaulah  dalam perjalanan pengembangannya kami selalu saja menemui gangguan mulai  dari sindiran, cibiran sinis, jebakan,  fitnah yang keji sampai dengan intimidasi semua ini kami akan hadapi dengan senang hati sebagai wujud kecintaan kami terhadap organisasi Polri. Kami akan menjadikan semua itu sebagai vitamin yang memang kami perlukan untuk menyehatkan dan memperkuat  tekad dan semangat juang kami.

Kami sangat berterima kasih dan dengan bangga menyampaikan pujian dan penghargaan kepada pihak-pihak yang selama ini telah memberikan dorongan semangat yang kami terima baik dari internal  maupun eksternal Polri yang memang betul-betul memiliki keinginan yang kuat terhadap adanya perubahan di tubuh Polri menjadi lebih baik. Hal ini akan kami jadikan sebagai modal dasar dan motivasi dalam meningkatkan keyakinan dan percaya diri bagi setiap anggota Tim dalam pengembangan NAC Polri.
Sekecil apapun nilainya, kami telah berusaha keras  mempersiapkan diri untuk mendukung percepatan perubahan budaya Polri dalam Program Reformasi Birokrasi Polri. Kami  siap dikoreksi, diarahkan dan diberdayakan serta dimanfaatkan untuk kepentingan Polri. Semoga Tuhan YME, Allah Swt berkenan memberikan kesempatan dan  kemampuan bagi Tim Kreatif Polri untuk mengembangkan NAC Polri dalam rangka  mewujudkan kontribusi optimalnya   bagi perubahan kultural Polri. Amiin.


Blogroll