Pendidikan Karakter KATPUAN Pengasuh

DSC_5122Sejak era reformasi 1997 dapat dikatakan bahwa sebagian besar kekuatan Polri terkuras habis untuk mengamankan unjuk rasa dan penanganan tindak pidana yang cenderung meningkat dan bersifat kelompok. Banyak unjuk rasa yang diakhiri dengan anarkis dan memaksa Polri menguras tenaga melakukan langkah represif terhadap tindak pidana ini. Di sisi lain sindikat narkoba, kelompok teroris, kelompok penjahat mulai yang konvensional sampai dengan bersenjata api juga merebak dimana-mana. Sementara itu Lembaga Pemasyarakatan (LP) sudah dihuni narapidana (Napi) melebihi kapasitas sehingga beberapa diantaranya sudah terjadi kerusuhan, pengrusakan dan pembakaran kerenanya. Demikian Drs. Srijono, M.Si mengawali modul "Refleksi Untuk Negeri" di hadapan para Pengasuh Taruna Akpol pengampu pendidikan karakter program pengasuhan pada peningkatan kemampuan pengasuh yang dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 7 s.d 9 Januari 2014. Beliau juga mengatakan bahwa pendidikan dasar dan menengah yang diharapkan melahirkan pemuda-pemuda yang santun, ramah tamah, memiliki sportifitas, semangat persaudaraan dan nasionalisme yang kuat ternyata hanya mengejar angka-angka palsu. Polri sendiri telah terdorong untuk mempersiapkan kekuatannya pada langkah pengamanan dan represif berdasarkan realita sosial yang berkembang sehingga tidak cukup bahkan ada yang melupakan kegiatan pembinaan masyarakat atau setidaknya proporsinya sangat sedikit bahkan nyaris hilang. Struktur Binmas dikecilkan, fasilitas dikurangi bahkan para pejabat dan personil yang mampu fungsi binmas tidak mendapatkan motivasi bahkan perlakuan yang setara dengan pejabat dan personil yang bertugas di fungsi lain. Akibatnya Polri saat ini selain dihadapkan Lapas yang penuh dengan Napi, banyak pelaku kejahatan harus ditangkap dan calon penjahat yang diprediksi akan lebih banyak. Dalam pendidikan karakter ini telah dikemas secara lugas dan mendalam untuk mencari solusi dengan sentuhan afeksi, kognesi dan psikomotorik secara seimbang sehingga diharapkan dapat merubah mind set para peserta sehingga mau dan mampu menjadi agen-agen perubahan yang tangguh untuk berkontribusi untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Terobosan kreatif diharapkan akan muncul dari agaen-agen perubahan ini yang dimulai dari dirinya sendiri kemudian digulirkan dalam pendidikan karakter lingkungan dimanapun berada sehingga pada gilirannya berkembang menjadi "Gerakan Nasional Perubahan Mindset Menuju NKRI Yang Kuat dan Bermartabat" melalui Institusi Polri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blogroll